Rabu, 28 Desember 2011

P3K kecelakaan


Kecelakaan lalu lintas secara umum penampilannya dibagi dua: pertama pasien sadar dan terjadi luka ringan atau perdarahan; dan kedua adalah pasien tidak sadarkan diri dengan luka lain apapun.
Pertolongan pada pasien dengan perdarahan dan sadar tentunya lebih tidak membuat puyenkkepala, pasien biasanya punya inisiatif sendiri misalnya untuk ke rumah sakit atau pindah lokasi ke tempat yang lebih aman. Pada tipe pertama ini upaya kita adalah menenangkan korban serta menghentikan perdarahan.
Sebelum menenangkan korban tentunya kita wajib menenangkan diri sendiri dulu, jadi majulah serta berbicara pada korban tanpa menonjolkan kepanikan, hal ini penting untuk membuat korban merasa safe dan lukanya dapat diatasi, bukan akhir segalanya. Perdarahan sendiri diatasi dengan cara menekan sumber perdarahannya dengan kuat selama beberapa waktu, dengan menggunakan kain yang relatif bersih. Selanjutnya untuk mengoptimalkan penghentian perdarahan, bagian tubuh yang berdarah contohnya kaki kanan, maka ditinggikan (diangkat) dengan cara mengganjal kaki kanan saat penderita ditidurkan.
Jika perdarahan masih berlangsung, ikatlah pangkal kaki kanan tersebut dengan kain yang cukup lebar (jangan yang sempit dan menekan terlalu keras) serta kirim pasien ke UGD terdekat dalam posisi kaki agak diangkat selama dalam transportasi. Jangan pernah membubuhkan luka dengan serbuk apapun seperti kopi, bedak atau apapupun karena perbuatan itu justru mendatangkan resiko perlambatan penyembuhan serta infeksi. Penyebab resiko berbahaya pada penderita perdarahan adalah kehabisan darah sehingga sistem jantung-sirkulasi gagal beredar dengan cukup. Jadi infus adalah penting pada perdarahan yang nyata, oleh karena itu sistem transportasi yang baik ke rumah sakit terdekat diperlukan.
Penderita yang tidak sadarkan diri penanganannya relatif berbeda dan darurat. Ketika menghadapi penderita semacam ini, yang pertama dilakukan adalah cek kesadaran penderita, misalnya menepuk-nepuk bahu sambil memanggil namanya. Jika tidak ada respon, berarti penderita dalam penurunan kesadaran relatif berat (kecuali jika penderita habis minum alcohol jumlah besar).
Selanjutnya penderita perlu dipindahkan ke lokasi yang lebih aman, misalnya dari tengah jalan ke tepian bawah pohon yang rindang. Yang perlu diperhatikan adalah cara mengangkat penderita. Jangan pernah mengangkat penderita sendirian karena hal itu menyebabkan kepala penderita terkulai ke belakang saat diangkat. Hal ini sangat berbahaya! Penderita dengan luka pada kepala, daerah tubuh bagian atas, atau lukamultipel (banyak tempat) harus selalu dianggap ada keterlibatan cedera tulang leher. Tulang leher itu melindungi persarafan bagi bernapas spontan,oleh karena itu jika memindahkan pasien secara sembrono tanpa menopang kepalanya, alih-alih menyelamatkan penderita tetapi malah menghantarkan ia lebih cepat ke dunia lain karena pernapasannya yang terhenti.
Berikutnya aturlah supaya massa tidak mengumpul di sekeliling korban, supaya udara segar dapat dihirup korban. Jangan lupa meminta seseorang menghubungi nomor ambulan darurat 118 atau langsung mempersiapkan transportasi sendiri ke RS terdekat.
Pada korban tidak sadar yang dibaringkan terlentang, umumnya lidah akan jatuh ke belakang dan menutupi kerongkongan akibatnya menutup jalan napas. Tanpa penutupan sebagian adalah terdengarnya suara seperti orang ngorok. Hal ini harus segera diatasi yaitu dengan cara mendongakkan kepala pasien dengan mengangkat dagunya. Posisi ini ditahan selama pasien terbaring. Tindakan selanjutnya memerlukan keahlian lebih lagi yaitu melihat, mendengarkan, dan merasakan apakah korban bernapas dengan cukup. Jika pernapasan tidak memadai, pernapasan buatan mulut ke mulut harus diberikan 2 kali. Lalu cek nadi di leher dilakukan, jika nadi absen segeralah kompresi dada 30 kali diikuti napas buatan lagi 2 kali, begitu seterusnya hingga pertolongan datang. Semua hal di atas harus dimulai sebelum memasuki menit ke-4 sejak kejadian, sebab tanpa napas lebih dari 4 menit, kematian sudah di ambang pintu, atau sudah terjadi kecacatan menetap pada otak.
Apabila korban masih bernapas spontan dan nadi cukup, maka cukup posisi kepala dongak saja yang penting kita pertahankan. Selain itu saat berbaring sebaiknya posisi kaki korban sedikit diangkat dengan diganjal semacam tas untuk memperlancar aliran darah balik ke jantung. Atau korban dapat diposisikan tiduran menyamping (pada satu sisi) dengan catatan tidak ada cedera leher.
Sebenarnya tanpa peralatan yang memadai dan obat-obatan, upaya kita dalam menangai korban yang cedera berat sangat terbatas, tetapi setidaknya kita sebagai manusia sudah melakukan kewajiban kita untuk mengasihi sesama semampu kita. Dan Anda tidak akan pernah menduga seberapa bahagia Anda jika pertolongan Anda itu berhasil menyelamatkan nyawa seseorang di tepi jalan karena tidak ada yang lebih indah dalam hidup Anda dibandingkan pernah menyelamatkan nyawa seseorang. Membunuh itu gampang, menyelamatkan nyawa itu terbatas.

Keperawatan Kritis


Konsep Perawatan Kritis


Kritis adalah penilaian dan evaluasi secara cermat dan hati-hati terhadap suatu kondisi krusial dalam rangka mencari penyelesaian/jalan keluar. Keperawatan kritis merupakan salah satu spesialisasi di bidang keperawatan yang secara khusus menangani respon manusia terhadap masalah yang mengancam hidup. Seorang perawat kritis adalah perawat profesional yang bertanggung jawab untuk menjamin pasien yang kritis dan akut beserta keluarganya mendapatkan pelayanan keperawatan yang optimal.

Konsep pelayanan kritis

Tujuan

Untuk mempertahankan hidup (maintaining life).

Pengkajian

Dilakukan pada semua sistem tubuh untuk menopang dan mempertahankan sistem-sistem tersebut tetap sehat dan tidak terjadi kegagalan.

Diagnosa keperawatan

Ditegakkan untuk mencari perbedaan serta mencari tanda dan gejala yang sulit diketahui untuk mencegah kerusakan/ gangguan yang lebih luas.

Perencanaan keperawatan

Ditujukan pada penerimaan dan adaptasi pasien secara konstan terhadap status yang selalu berubah.

Intervensi

Ditujukan terapi gejala-gejala yang muncul pertama kali untuk pencegahan krisis dan secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama sampai dapat beradaptasi dengan tercapainya tingkat kesembuhan yang lebih tinggi atau terjadi kematian.

Evaluasi

Dilakukan secara cepat, terus menerus dan dalam waktu yang lama untuk mencapai keefektifan masing-masing tindakan/ terapi, secara terus-menerus menilai kriteria hasil untuk mengetahui perubahan status pasien.

Dalam melaksanakan asuhan keperawatan pasien kritis prioritas pemenuhan kebutuhan tetap mengacu pada hirarki kebutuhan dasar Maslow dengan tidak meninggalkan prinsip holistik.

Respon individu dan keluarga terhadap pengalaman keperawatan kritis

Penyakit kritis adalah kejadian dramatis emosional yang dialami pasien dan keluarganya. Untuk beberapa situasi tertentu persiapan dari segi psikologis perlu dilakukan. Perawat kritis berada di posisi yang paling tepat untuk memahami kondisi yang dialami pasien dan keluarganya dan membantu mereka untuk beradaptasi dengan situasi yang ada. Gejala fisik dari penyakit kritis yang mengancam jiwa, seperti nyeri tingkat akhir atau perdarahan biasanya disertai dengan respon psikologis dari pasien dan keluarganya, seperti:

Cemas

Takut

Panik

Marah

Perasaan bersalah

Distres spiritual

Respon psikologis tersebut dapat memperburuk gejala-gejala fisik yang diderita pasien.

Isu etik dan legal pada keperawatan kritis

Perawat ruang intensif/kritis harus memberikan pelayanan keperawatan yang mencerminkan pemahaman akan aspek etika dan legal keperawatan yang mencerminkan pemahaman akan aspek etika dan legal kesehatan. Perawat ruang kritis harus bekerja sesuai dengan aturan yang ada (standar rumah sakit/standar pelayanan maupun asuhan keperawatan). Etik ditujukan untuk mengukur perilaku yang diharapkan dari manusia sehingga jika manusia tersebut merupakan suatu kelompok tertentu atau profesi tertentu seperti profesi keperawatan, maka aturannya merupakan suatu kesepakatan dari kelompok tersebut yang disebut kode etik.

Status pekerjaan sebagai seorang perawat rumah sakit ataupun bagian dari staf paramedik tidak membuat perawat bisa menghindari tanggung jawab dan kewajiban mematuhi hukum dalam setiap tindakan/pelayanan keperawatan yang dilakukan. Kumpulan hukum/peraturan keperawatan yang telah dikembangkan dikenal sebagai standar pelayanan keperawatan. Standar pelayanan keperawatan ditentukan dengan pengambilan keputusan atas tindakan profesional yang paling tepat dilakukan untuk mengatasi masalah yang ada.

Kecenderungan trend dan isu keperawatan kritis

Perkembangan yang pesat di bidang teknologi dan pelayanan kesehatan cukup berkontribusi dalam membuat orang tidak lagi dirawat dalam jangka waktu lama di rumah sakit. Pasien yang berada di unit perawatan kritis dikatakan lebih sakit dibanding sebelumnya. Sekarang ini banyak pasien yang dirawat di unit kritis untuk waktu 5 tahun sudah dapat menjalani rawat jalan di rumah masing-masing. Pasien unit kritis yang ada sekarang ini tidak mungkin bertahan hidup di masa lalu dikarenakan buruknya sistem perawatan kritis yang ada. Sudah direncanakan di beberapa rumah sakit akan adanya unit kritis yang lebih besar dan kemungkinan mendapatkan pelayanan perawatan kritis di rumah atau tempat-tempat alternatif lainnya. Perawat kritis harus tetap memantau informasi terbaru dan mengembangkan kemampuan yang dimiliki untuk mengelola metode dan teknologi perawatan terbaru. Seiring dengan perkembangan perawatan yang dilakukan pada pasien semakin kompleks dan banyaknya metode ataupun teknologi perawatan baru yang diperkenalkan, perawat kritis dipandang perlu untuk selalu meningkatkan pengetahuannya.




Referensi

Dossey, B. M., Cathie E.G., Cornelia V. K. (1992). Critical care nursing: body-mind-

spirit. (3rd ed.). Philadelphia: J. B. Lippincott Company.

Emergency Nurses Association. (2000). Emergency Nursing Core Curriculum. (5th ed.).

Philadelphia: W.B. Saunders Company.

Sale, Mary L., Marilyn L.L., Jeanette C.H. ( ). Introduction to critical care nursing.

(3rd ed.). Philadelphia: W. B. Saunders Company.

Kamis, 15 Desember 2011


Jepang Akui Kehadiran Perawat Semakin Populerkan Indonesia

Tokyo ( Berita ) : Kehadiran para perawat (nurses) dan caregivers (perawat bagi kaum lanjut usai) asal Indonesia kini semakin mempopulerkan Indonesia yang sebelumnya hanya dikenal sebagian publik Jepang, mengingat baru pertama kali inilah Jepang menerima tenaga profesional perawat asing.
Demikian pernyataan yang disampaikan Dirut AOTS Kazuo Kaneko dalam acara penyerahan sertifikat kelulusan bahasa Jepang kepada 25 perawat Indonesia di Tokyo Kenshu Center (TKC), Tokyo, Kamis [12/02] . “Dari kalianlah sekarang ini banyak orang Jepang yang mengenal Indonesia. Saat bertugas nanti, buatlah semuanya menjadi teman baik. Sekali lagi selamat jalan,” kata Kaneko.
Acara serupa (yang diliput secara luas oleh media massa Jepang) juga berlangsung serentak di Kansai Kenshu Center (KKC), Osaka, dan di Nagoya. Seratus lebih perawat Indonesia itu akan memulai tugasnya pada keesokan harinya. Mereka akan ditempatkan di 70 rumah sakit yang tersebar di seantero Jepang.
Sebelumnya, pada akhir Januari 2009, sebanyak 104 caregivers Indonesia juga sudah lebih dulu ditempatkan di berbagai fasilitas rumah jompo Jepang. Mereka juga langsung ditempatkan keesokan harinya setelah menerima sertifikat kelulusan bahasa Jepang.
Selain AOTS (The Association for Overseas Technical Scholarship), lembaga lain yang ditunjuk pemerintah Jepang untuk mendidik para perawat dan caregivers Indonesia adalah Japan Foundation. Dalam sambutannya Kazuo Kaneko berpesan bahwa keesokan hari merupakan kehidupan nyata yang sesungguhnya. Para perawat diharapkan bisa memahami perbedaan yang akan ditemui dalam kehidupan sehari-hari tersebut.
“Terimalah mereka dengan hangat dan penuh pengertian,” kata Kaneko yang menyerahkan sendiri sertifikat tersebut ke tangan para perawat Indonesia. Sementara itu, Wakil Dubes RI untuk Jepang Ronny P Yuiantoro mengatakan bahwa para perawat mau tidak mau menjadi duta bangsa yang meningkatkan citra Indonesia. Apalagi para perawat merupakan pintu gerbang bagi kelanjutan program kedatangan perawat selanjutnya. “Tunjukkan bahwa kalian juga bisa membuktikan profesionalitas pekerja Indonesia,” kata Ronny.
Acara penyerahan disaksikan juga oleh Sekjen JICWELS (Japan International Corporation of Welfare Services) Tetsuji Nishiyama, dan pimpinan Funayama Hospital, Toyoko Takashima, yang mewakil pihak rumah sakit Jepang yang menerima perawat Indonesia.
Kejutkan Jepang
Usai sambutan dari pihak pimpinan, kini giliran sambutan dari para perawat Indonesia yang diwakili oleh Muhammad Yusuf. Tampil dengan gagah, mengenakan busana jas hitam lengkap, Yusuf pun memulai sambutannya dengan membungkukkan badan, yang merupakan penghormatan khas Jepang.
Ia pun dengan lancar memulai pidatonya dengan tenang dan lancar serta dalam tataran bahasa Jepang yang sangat sopan. Pidato yang disampaikan tanpa teks itu kontan saja membuat pimpinan JICWELS danpihak rumah sakit serta wartawan Jepang terkejut, karena tata bahasa yang digunakannya tergolong bukan bahasa pasaran.
“Kami mengucapkan banyak terima kasih atas apa yang telah kami terima selama enam bulan ini sehingga bisa bercakap-cakap dalam bahasa Jepang. Walaupun demikian kami masih harus terus belajar dengan giat mengingat masih banyak kekurangan yang ada pada kami,” katanya.
Tidak lupa, perawat asal RS TNI AL Bendungan Hilir, Jakarta, itu menyampaikan rasa terimakasihnya kepada para guru-guru dan semua pihak yang telah bekerja keras membuat mereka bisa seperti sekarang.
“Walau saat ini sedang musim dingin, namun hati kami sedang bersemi di Jepang ini,” demikian kata penutup dari Yusuf yang langsung disambut tepuk tangan seluruh tamu yang hadir.
Pujian atas pidato Yusuf datang langsung dari pihak JICWELS dan perwakilan rumah sakit Jepang ketika diminta memberikan sambutannya.
“Saya terkejut ada sambutan yang disampaikan perawat Indonesia dalam bahasa Jepang yang baik. Karena itu bangunlah terus rasa percaya orang Jepang kepada kalian, dan kami akan mendukung kalian agar bisa diterima di Jepang,” kata Tetsuji Nishiyama.
Ia juga yakin perawat Indonesia bisa menyelesaikan ujian nasional selanjutnya guna memperoleh sertifikasi keperawatan Jepang. Kekaguman serupa juga disampaikan Toyoko Takashima, pimpinan Funayama Hospital, yang menerima sejumlah tenaga perawat Indonesia. “Saya sendiri belum tentu bisa membawakan sambutan sebaik itu dalam bahasa Jepang yang baik pula,” kata Takashima yang meyakini kemampuan perawat Indonesia. ( ant )

keperawatan


nurse in action

Salam Sejawat di penjuru dunia,
Berikut adalah perkembangan perjuangan UUK yang telah terjadi.
1. Paska aksi di DPR, komisi 9 menulis surat resmi untuk memproses UUK kepada Baleg DPR RI. kemudian DPR mengatakan bahwa masalah bukan hanya di DPR tapi juga di eksekutif (MENKES). Segala upaya via jalur normal kandas.
2. Aksi damai di Depkes diakukan dengan dukungan dari elemen perawat DKI, Jabar dan Banten serta mahasiswa (jumlah lebih sedikit dari aksi di DPR). issu yang disampaikan adalah dosa2 depkes terhadap perawat seperti: standard kompetensi perawat tidak disahkan sejak tahun 2002, 15 profesi lain yang mengusulkan lebih lambat (sekitar 2007) telah disahkan. PTT tidak ada bagi perawat, tapi ada bagi profesi lain, Desa Siaga tidak mengikutsertakan perawat Perkesmas sebagai bentuk pelayanan komunitas dihapuskan. usulan amandemen kepmenkes 1239/2001 tidak dijalankan bahkan berencana membuat SK baru yang mengebiri peran organisasi profesi. dll
3. Penyelenggaraan Mukernaslub
4. Pengirman sms ke presiden
5. Paska aksi tersebut, Mensesneg memanggil PPNI untuk beraudiensi. mereka mendukung penuh UUK dan segera di proses bila telah tiba dari DPR
6. melibatkan PPNI di Mensesneg dalam rapat koordinasi antar departemen terkait keberadaan perawat
7. Staff ahli baleg (23/6) mengundang PPNI untuk presentasi paparan urgensi UUK segera disahkan.
8. Sehari setelah itu (24/6), Anggota Baleg, mengudang secara resmi PPNI untuk menyampaikan UUK di hadapan dewan.
9. Menkes mengudang PPNI untuk beraudiensi dengan PPNI (26/6). beliau intinya sangat mendukung UUK, menyetujui amandemen Kepmenkes 1239/2001, menyetujui KNKP (komite kompetensi nasional perawat) yang dibentuk PPNI dll. termasuk hambatan PPNI yang selama ini dirasakan akan diratakan. Surat-surat permohonan audiensi sebelumnya tidak pernah ditanggapi.
Sekarang PPNI sedang sibuk memperbaiki draf masukan dari para anggota dewan. disisi lain PPNI sedang sibuk berkonsolidasi untuk menyiagakan pasukan dan membangun pemahaman atas pentingnya UUK. Bila dukungan peraturan telah ada, semua perangkat telah siap, karena kami sesungguhnya terus bekerja, maka wahai teman, sisih kan barang sedikit waktu kita untuk profesi kita, tempat di mana kita hidup.
Sepertinya tidak ada yang tidak mungkin dalam perjuangan, kuncinya adalah optimis dan selalu bergerak, momen ini adalah momen yang sangat menentukan.
TETAP FOKUS, BILA BELUM BISA BERJUANG, JANGAN MENJADI PENGHALANG,
MAJU TERUS PERAWAT INDONESIA.
DARAH DAN SPIRIT PERAWAT HARUS LEBIH DOMINAN DARI SPIRIT DAN DARAH LAIN.
NASIB PERAWAT DITENTUKAN OLEH PERAWAT ITU SENDIRI
SALAM PERJUANGAN !


Perawat Bukan Pembantu Dokter

Assalamu'alaikum wr.wb ..
Sadarkah saudara-saudara secara tidak sadar, kitalah yang membuat dan membangun image kita sendiri. Jika saudara-saudara perawat bangga akan profesinya dan berkata dengan bangga, "Ya, saya seorang perawat" bukan "Saya hanya seorang perawat" akan timbul sebuah sensasi kebanggaan pada profesi kita.
Di video yang ditampilkan di web kami ini semoga menggugah hati nurani saudara-saudara bahwa kitalah yang membangun image kita sendiri di negeri ini. Ada sebuah statement yang menarik dari pandangan masyarakat di Kanada, "Nurse is help the doctor but not under the doctor" -perawat itu menolong dokter, bukan dibawah dokter-.
Jadi sadarlah saudaraku, kita bukan pembantu, bukan asisten di bawah dokter tapi hanya menolong dokter (help the doctor but not under the doctor).
Anda penasaran? langsung aja klik www.psikugm2004.co.cc lalu ke bagian download video atau search, image of nurse di web kami. Video ini bagus untuk ditanamkan di ranah pendidikan.
Kami telah menupdate isi web kami (www.psikugm2004.co.cc) yaitu :
1. Link khusus untuk jurnal dan naskah publikasi.
2. Video-video skill lab dari Luar negeri, video asli :)
a. Images of Nurse : I'm Just a Nurse. Sebuah video dari sebuah televisi di Kanada yang memotivasi kita untuk jangan hanya berkata, "Saya HANYA seorang perawat" tapi kita harus berkata, "Saya ADALAH seorang perawat"
b. Insersi Foley Kateter. Sebuah video skill lab dari Amerika tentang pemasangan kateter. Video ini benar-benar video skill lab!!! :)
c. Animasi Intra Muscular ver.2 adalah animasi versi lain dari injeksi Intramuscular.
d. Venipuncture. Sebuah video skill lab dari Amerika tentang pengambilan darah vena. Video ini benar-benar video skill lab!!! :)
e. How to inject IM : Selecting The Site For Injection . Sebuah video penjelasan memilih tempat tusukan untuk injeksi Intra Muscular.
f. Baby Bathing Techniques. Sebuah video tentang cara memandikan bayi dipersembahkan oleh Cusson's
g. Insersi NGT.Sebuah video skill lab dari Amerika tentang pemasangan NGT. Video ini benar-benar video skill lab!!! :)
h. Insersi Infus.Sebuah video skill lab dari Amerika tentang pemasangan infus. Video ini benar-benar video skill lab!!! :)
i. Sirkulasi Tes. Sebuah video skill lab dari Amerika tentang pengecekan sirkulasi darah. Video ini benar-benar video skill lab!!! :)
j. Administer IM Injection Animasi
Semoga yang kami berikan sedikit ini dapat bermanfaat. Kami masih menunggu masukan jurnal, Askep, materi kuliah, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan dunia keperawatan.
Masukan email ke email Eri Yanuar di : psikugm2004@yahoo.co.id
Atau bisa ke saya di ems_jz09kao@yahoo.com untuk dapat di teruskan
HIDUP PERAWAT INDONESIA!!!
SALAM DAHSYAT, KAMI ADALAH PERAWAT INDONESIA!!!!
di sampaikan oleh Eri Yanuar.
Wassalamu'alaikum wr.wb
Muchamad Supriyadi

Tiap Tahun 700.000 Remaja Lakukan Aborsi

Sabtu, 4 Juli 2009 | 07:48 WIB
Blora, Kompas - Di Indonesia setiap tahun terdapat 2,6 juta kasus aborsi. Sebanyak 700.000 pelaku aborsi itu adalah remaja atau perempuan berusia di bawah 20 tahun. Penyebab utamanya adalah kurangnya perlindungan terhadap perempuan.

Itu mencuat dalam seminar ”Kebijakan Perlindungan Perempuan dan Remaja Putri” di Hotel Almadina, Blora, Jawa Tengah, Kamis (2/7). Seminar diselenggarakan Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana bekerja sama dengan Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan.

Staf Asisten Deputi Urusan Masalah Sosial Perempuan Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan, Atwirlany Ritonga menulis di jurnal medis The Lancet edisi Oktober 2006 bahwa setiap tahun terdapat 19 juta-20 juta aborsi di dunia. Aborsi itu dilakukan secara tidak aman dan 97 persen terjadi di negara-negara berkembang.

”Survei Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) 2006 menyebutkan, aborsi mengakibatkan 68.000 kematian. Aborsi menyebabkan jutaan perempuan terluka dan menderita cacat permanen,” kata Atwirlany.

Deputi III Perlindungan Perempuan Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan Endang Susilowati Poerjoto mengatakan, sebagian besar pelaku melakukan aborsi lantaran kehamilan tidak diinginkan. Hal itu menunjukkan salah satu faktor utama aborsi adalah kurangnya perlindungan terhadap perempuan.

Kerap kali perempuan, terutama remaja putri, mendapat perlakuan tak senonoh dari teman lelaki. Tak jarang mereka mengalami kekerasan seksual dari saudara, tetangga, atau bahkan ayah kandung.

Menurut Susilowati, minimnya perlindungan perempuan mengakibatkan remaja putri kecanduan narkoba. Pada 2007, Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan mencatat angka kematian penyalahgunaan narkoba 15.000 orang per tahun.

”Kementerian telah memfasilitasi 135 kabupaten dan kota di Indonesia mendirikan badan perlindungan perempuan guna mencegah agar kasus itu tidak bertambah dan merambah ke desa-desa,” katanya. Setiap pemerintah daerah, lanjutnya, perlu membuat kebijakan berbasis kesetaraan jender. Mereka harus menerapkan zero tolerance policy untuk tindak kekerasan terhadap perempuan.